Garut- Koran Cirebon. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut menghadiri Pengajian Akbar dalam rangka Milad ke-112 Muhammadiyah yang digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, Minggu 1 Desember 2024.
Dalam kesempatan ini, Sekda memberikan apresiasi atas kiprah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan penanganan bencana.
Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, atas nama pemerintah daerah mengapresiasi kiprah yang telah dilakukan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Garut untuk Kabupaten Garut.
Ia menegaskan, sampai hari ini pihaknya memiliki sinergitas yang cukup erat khususnya dengan Muhammadiyah dan umumnya dengan organisasi-organisasi keagamaan lainnya di Kabupaten Garut.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan Muhammadiyah, khususnya dalam mendukung kelancaran Pilkada di Garut. Muhammadiyah juga aktif melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dalam membantu masyarakat saat bencana," ujarnya.
Di bidang kesehatan, Nurdin Yana menyoroti peran squad Aisyiyah dalam pemberantasan Tuberkulosis (TBC).
"Mereka juga sangat-sangat aktif melakukan upaya-upaya konstruktif dalam rangka menghilangkan atau mengeleminir penderita penyakit TBC, itu mereka sangat concern melakukan itu," ucap Nurdin.
Sekda berharap di momen Milad ke-112 ini, PD Muhammadiyah akan terus meningkat ghirahnya, baik itu ke dalam sebagai bentuk pembinaan terhadap ummat maupun ke luar sebagai sebuah sinergitas dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
Program Ekonomi dan Refleksi 112 Tahun Muhammadiyah.Ketua PD Muhammadiyah Garut, Agus Rahmat, menyampaikan bahwa tema Milad ke-112 ini adalah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.”
Makna kemakmuran dimaksud, adalah melalui peluncuran tiga program yaitu Warnasmu sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang ekonomi, Web Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) sebagai wadah dakwah baik manual ataupun digital, serta Pustaka Tabsyirmu, sebuah perpustakaan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Selain itu, berbagai kegiatan seperti Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI), MTQ, lomba adzan, hingga tenis terbuka turut memeriahkan perayaan Milad ini.
"Alhamdulilah kita bisa menghadirkan Pak Sekjen MUI Pusat yang beliau adalah Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah," tambahnya
Agus menuturkan, kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk refleksi di usia Muhamadiyah yang ke-112 ini dapat lebih dewasa, lebih kuat, dan mandiri dalam banyak hal. Pihaknya ingin bersama-sama dengan pemerintah untuk membangun bangsa sebaik-baiknya.
Agus juga menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk terus mendukung pembangunan Kabupaten Garut. "Diminta atau tidak diminta, siapapun Bupati dan Wakil Bupatinya kami akan memberikan masukan saran, sebagai bagian dari tanggung jawab kita untuk membangun Garut yang lebih berkemajuan," tandasnya.
Dorongan Kewirausahaan dan Pengelolaan Wakaf, Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah, juga selaku Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Amirsyah Tambunan, memuji keberhasilan PDM Garut dalam menyelenggarakan Milad.
Ia menyoroti pentingnya pengembangan kewirausahaan di lingkungan Muhammadiyah, termasuk melalui skema Cash Waqf Linked Deposito yang dapat mendukung pengelolaan wakaf secara modern.
Dengan tanah-tanah wakaf Muhammadiyah di Kabupaten Garut yang jumlahnya sudah sangat banyak ini diakuinya membutuhkan skema pembiayaan. K.H Amirsyah, menyebutkan, dua jenis skema, yakni wakaf melalui uang yang dikumpulkan untuk membangun masjid, dakwah, sekolah, dan yang lainnya, serta uang.
"Namanya Cash Waqf Linked Deposito, atas izin OJK bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Syariah, penerima wakaf uang LKSPWU, itu perlu kita gerakan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi Muhammadiyah yang sudah begitu besar," katanya.
Ia mencontohkan, Program Warung Nasi Muhamadiyah (Warnasmu) yang diinisiasi oleh PDM Garut, menjadi sebuah dorongan di bidang kewirausahaan.
Ia berkomitmen, pihaknya akan lebih mendorong agar ke depannya lahir kewirausahaan lainnya di lingkungan Muhammadiyah guna meningkatkan indeks kewirausahaan di Indonesia yang saat ini masih berada di sekira angka 3%.
“Muhammadiyah harus menjadi bagian yang mendorong kemakmuran Indonesia, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun pendidikan,” ujarnya.
Pada bagian lain, KH. Amirsyah juga mengapresiasi perjalanan 112 tahun Muhammadiyah yang telah melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti KH. Ahmad Dahlan, Fatmawati, dan Buya Hamka.
“Ini semua bentuk pengabdian Muhammadiyah terhadap bangsa dan negara ini, dan di tengah miskinnya keteladanan bangsa ini, kita membutuhkan pahlawan-pahlawan ke depan yang lebih banyak," tegasnya.
Ia berharap, ke depan Muhammadiyah dapat menjadi bagian dari bangsa yang secara berkelanjutan dapat mendorong langkah-langkah kemakmuran baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan penegakkan hukum, pungkaanya.
Jurnalis : (Beni)
Post A Comment: