Garut -Koran Cirebon. Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama pembentukan moral dan karakter anak. Ia menegaskan bahwa keluarga bukan hanya sumber potensi, tetapi juga bisa menjadi sumber masalah jika tidak dikelola dengan baik.
"Anak-anak yang memiliki sifat nakal tetap lahir dari keluarga. Oleh karena itu, keluarga harus mampu mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik," ujar Barnas ketika memberikan sambutan dalam peresmian Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tingkat Kabupaten Garut di UPT Balai Diklat Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB), Kecamatan Tarogong Kidul, Senin 21 Oktober 2024.
Di sisi lain, Barnas menyoroti tingginya angka perceraian di Garut dan menilai perlu ada regulasi yang memastikan kesiapan kehidupan pasangan sebelum menikah untuk menekan angka perceraian.
"Nanti ini harus ada aturan yang mau nikah itu harus terjamin dulu kehidupannya, artinya mencegah terhadap perceraian dan lainnya," tambahnya.
Selain itu, Barnas berharap Kampung KB mampu menjadi inovasi yang mempercepat pembangunan keluarga berkualitas di berbagai wilayah Garut. Menurutnya, pendekatan harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat, baik itu di pesisir, pegunungan, maupun perkotaan.
"Mungkin dengan cara-cara yang bisa diterapkan sesuai dengan kondisi lapangan. Karena tidak bisa di sama ratakan antara penduduk pesisir, penduduk pegunungan, dan penduduk perkotaan," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kukuh Dwi Setiawan, mengapresiasi Kabupaten Garut sebagai salah satu daerah tercepat dalam membentuk Kampung KB hingga 100%.
Hal ini, menurut Kukuh, menjadi prestasi yang membanggakan dan akan dilaporkan kepada Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, terlebih program Kampung Berkualitas ini sudah menjadi prioritas nasional ketika ditetapkan RPJMN 2020-2024.
"Seiring dengan nomenklatur baru, tentu saja program pengembangan Kampung Keluarga Berkualitas niscaya akan menjadi salah satu program yang akan mendapat perhatian serta juga menjadi prioritas," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, menekankan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang perannya sangat penting dalam menciptakan generasi berkualitas.
Ia menyatakan bahwa melalui pembangunan keluarga berkualitas, masalah seperti stunting dan kemiskinan ekstrem dapat diatasi.
"Kalau keluarga sudah berkualitas, pasti RT RW, kelurahan, desa berkualitas, kecamatan berkualitas, kabupaten kota berkualitas, provinsi juga berkualitas," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menambahkan bahwa Kampung KB merupakan wadah untuk menggerakkan masyarakat dalam pembangunan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan hak kependudukan.
"Keberhasilan Kampung KB tak lepas dari peran aktif masyarakat sebagai ujung tombak pembangunan," tandas Yayan.
Ditempat terpisah Ketua Kampung KB Cibunuang RW 09, Desa Bagendit Kecamatan Banyuresmi Beni Nugraha berharap dengan adanya program Kampung Berkualitas yang sudah menjadi prioritas nasional ketika telah ditetapkan RPJMN 2020-2024, diharapkan setiap Kampung KB mendapatkan perhatian khusus baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemkab Garut, ungkapnya.
Lanjutnya, dengan diberikan nama Kampung KB tentunya punya tujuan yang diharapkan dimana wilayah kampung Cibunuang untuk lebih baik dari segi infrastukutur, sosial maupun ekonomi, lebih khusus program rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi warga tidak mampu yang belum tersentuh program Pemerintah. Pungkasnya.
Jurnalis : (Beni).
Post A Comment: