Cirebon.Koran cirebon.Banyak pihak yang menuding komposisi kepengurusan Attaqwa Centre Kota Cirebon dinilai masih carut marut ,padahal di Kota Cirebon sendiri banyak Pondok pondok Pesantren yang mempunyai kompetensi sehingga bisa di ambil pengurusnya untuk dijadikan pengurus Attaqwa Centre namun pada kenyataannya Kepengurusan Attaqwa Centre dihuni oleh sebagian besar bukan warga Pribumi Cirebon, yang jika ada tamu dari luar Cirebon dan menanyakan tentang Sejarah Kota Udang ini kemungkinan besar tak mampu menjawab dan jika kepengurusan bukan pribumi diduga tidak akan punya rasa memiliki sehingga akan lambat mengalami kemajuan.
Bahkan salah satu Jamaah Masjid yang enggan menyebutkan namanya mengatakan " Diduga penyelenggara Haji di Attaqwa belum berizin,meskipun mandiri tapi tetap harus ada izinnya lalu Lembaga Zakat ( Laziswa ) itu sudah berapa tahun beroperasi namun baru kemarin turunnya dari Kementrian Agama dan Badan Amil Zakat mengenai klarifikasi tentang perizinan zakat sehingga akhirnya dirubahlah Lembaga tersebut menjadi BAZ ( Badan Amil Zakat ) dan diduga masih ada lagi yang belum mempunyai izin, kalo bisa untuk hal hal tertentu harus yang lebih kompeten dimana orang Cirebon banyak yang kompeten , berilah kesempatan untuk ikut andil dan memperbaiki managemen yang ada di Attaqwa Centre " paparnya.
Diharapkan kepada Kementrian Agama Kota Cirebon dan Pemerintah Kota Cirebon segera turun tangan untuk segera memperbaiki kepengurusan di Attaqwa Centre dan ambillah putra putra daerah yang kompeten dan mumpuni untuk di jadikan pengurus di Attaqwa Centre.
( Prayoga )
Post A Comment: