Koran Cirebon.Garut- Bupati Garut, Rudy Gunawan mendampingi Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Menkop UKM) Republik Indonesia (RI), Teten Masduki dalam peresmian Gedung Kampus 4 Universitas Garut (UNIGA), di Jalan Terusan Pahlawan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu, 08 Oktober 2022
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menkop UKM RI, disaksikan langsung oleh Bupati Garut, Rektor UNIGA, Abdusy Syakur Amin, Ketua Yayasan Poppy Dharsono (YPD) , Poppy Dharsono, serta tamu undangan lainnya.
Kampus 4 UNIGA ini nantinya akan digunakan sebagai sarana belajar bagi mahasiswa khususnya di Fakultas Kewirausahaan, Fakultas Teknik, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Bupati Garut menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Menkop UKM RI, Teten Masduki yang telah berkunjung ke Kabupaten Garut, salah satunya untuk meresmikan gedung Kampus 4 UNIGA yang memiliki fasilitas lengkap dan luar biasa.
Ia menyampaikan bahwa peresmian kali ini, dapat dijadikan sebagai penguatan terhadap apa yang akan pihaknya lakukan di bidang kewirausahaan, di mana ia melihat banyak mahasiswa yang mengaku ingin menjadi seorang pengusaha.
"Nah tentu pemerintah daerah memberikan dorongan, karena ini ada di Garut, ini adalah milik orang Garut, tapi juga inovator-inovator dihasilkan dari kampus ini," Tuturnya.
Sementara itu, Menkop UKM RI, Teten Masduki mengatakan, dalam kesempatan ini ia sudah melakukan diskusi dengan Bupati Garut dan UNIGA, di mana Fakultas Kewirausahaan ini cocok menjadi sarana dalam mencapai target pemerintah guna mencetak 1 juta wirausaha mapan baru.
"Supaya kita di 2024 kita bisa mencapai sekitar 3,95%, syukur-syukur 4% jumlah wirausaha usaha kita, dan itu prasyarat kita untuk menjadi negara maju, kita kan di 2045 kita akan menjadi 4 kekuatan ekonomi dunia setelah Amerika, China, India, Indonesia. Salah satunya itu harus mempersiapkan para wirausahanya," ucap Teten.
Teten mengatakan, jumlah pengusaha di Indonesia saat ini baru mencapai 3,47%. Ia berharap, di tahun 2024 nanti jumlah pengusaha Indonesia bisa mencapai 3,95%. Di mana, imbuh Teten, Indonesia harus mencapai target minimal 4% untuk dapat memenuhi kriteria menjadi negara maju.
"Ini masih rendah kita harapkan bisa 3,95% di tahun 2024, kalau negara maju kan sekitar 12% sampai 14% jumlah wirausahanya, Singapura itu misalnya contoh 8,6% (wirausahanya)," katanya.
Guna mencapai target tersebut, imbuh Teten, maka pemerintah perlu menyiapkan para wirausahawan yang memiliki inovasi bisnis serta inovasi produk yang bisa bersaing di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
"Karena itu saya senang kalau nanti bisa Fakultas Kewirausahaan ini bisa menjadi ekosistem untuk pengembangan kewirausahaan di Kabupaten Garut, karena sebenarnya DNA orang Garut itu pebisnis" lanjutnya.
Menkop UKM RI menilai, bahwa Kampus 4 UNIGA ini memiliki fasilitas yang bagus, serta konsep pembelajaran modern yang bukan lagi konvensional, baik dari penataan ruangan bahkan sampai ke proses pembelajaran yang menggunakan teknologi.
"Ini sudah kayak learning processnya sudah saya kira berubah, sudah moder Jadi pas lah dengan model-model yang sekarang sedang berkembang di luar," tuturnya.
Selain itu, Teten mengungkapkan bahwa kerja sama antara pihak kampus dan pemerintah juga penting dilakukan, guna mengembangkan evolusi kewirausahaan UMKM.
"Karena sekarang ini UMKM kita produknya itu kan masih (bisa dikatakan) berteknologi rendah, sementara ke depan kita dalam persaingan kita harus mengarahkan produk UMKM itu yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Nah, itu harus para pelaku usahanya harus yang berlatar belakang pendidikan tinggi juga" Tandasnya
Di tempat yang sama, Rektor UNIGA, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan, bahwa hadirnya Fakultas Kewirausahaan UNIGA ini merupakan salah satu langkah untuk mencetak wirausaha khususnya di Kabupaten Garut. Meskipun dalam setiap program studi (prodi) dilakukan pembelajaran terkait kewirausahaan, imbuh Syakur, adanya prodi khusus pada Fakultas Kewirausahaan ini bertujuan agar para mahasiswa bisa berfokus pada satu bidang tertentu.
"Dan ini kita jadikan Fakultas, kenapa? Karena ada beberapa prodi-prodi lain berikutnya akan fokus pada satu bidang tertentu, contohnya biro kewirausahaan seperti itu, ini akan dikembangkan lebih luas lagi," Ucapnya.
Ia juga berterimakasih kepada Menkop UKM RI dan Bupati Garut yang telah memberikan semangat serta atensi yang tinggi kepada para mahasiswa khususnya terkait kewirausahaan.
Rektor UNIGA memaparkan, guna mencetak wirausaha muda ini juga, sebelumnya pihaknya telah menyelenggarakan kegiatan Pesta Wirausaha yang disambut dengan antusiasme tinggi dari mahasiswa, dengan berjualan dalam kegiatan tersebut, serta memotivasi mahasiswa lainnya untuk menjadi seorang pengusaha.
"Nah ini menarik kemarin waktu kita melaksanakan Pesta Wirausaha itu banyak sekali mahasiswa (yang berpartisipasi), hampir 80% (yang berdagang) mahasiswa, 20% dari luar, tapi mahasiswa kita sudah mulai mau (berwirausaha)," lanjutnya.
Rektor UNIGA mengatakan, produk yang dijual dalam acara Pesta Wirausaha pun beragam serta unik, karena produk yang dihasilkan merupakan salah satu hasil dari penelitian mahasiswa dari program studi yang berbeda.
"Ada pertanian, ada kemudian peternakan, ada teknologi pangan, dan juga ekonomi, ini juga yang menurut saya menarik dan mereka akan membuat networking di antara mereka," Ucapnya.
Ia berharap, Menkop UKM RI dapat membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk membuka jaringan (networking) yang lebih luas, sehingga mahasiswa dapat berkesempatan untuk mengakses pasar dengan mudah. Pungkasnya.
(Beni)
Post A Comment: