Koran Cirebon.Garut - Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengungkapkan ada dua hal yang menjadi perhatian baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yakni berkaitan dengan kemiskinan yang berakibat terhadap stunting dan juga masalah narkotika.
Khusus untuk narkoba, ia menilai jika penyalahgunaan narkoba itu dilakukan oleh orang yang mempunyai uang karena harganya mahal.
Bupati Garut mengajak Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya purna bhakti Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk bersama-sama mencegah peredaran narkoba di Kabupaten Garut.
Nah oleh sebab itu saya mohon bantuan selaku Ketua P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
Bapak-bapak sebagai purna perwira menengah, perwira pertama Polri, untuk bisa menjadikan sesuatu bagian dari yang memberikan pencegahan terhadap beredarnya narkotika.
"Kalau sudah menjadi (pecandu) narkotika semua menjadi tidak benar, dan manusia ini mau siapapun kita ini pasti tergoda dan sebagainya," Ujar Bupati Garut ketika memberikan sambutan dalam acara Reuni Alumni Seba Polri Angkatan VII dan Seba Polwan Angkatan XII Tahun 1988 / 1989.
Kegitan yang diinisiasi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Garut ini bersamaan dengan kegiatan Workshop Penguatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum dalam Mewujudkan Kota Tanggap Ancaman Narkoba Pada Sektor Kewilayahan Tahun Anggaran 2022 yang bertempat di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Minggu, 23 Oktober 2022
Bupati Garut mengatakan jika narkoba saat ini dalam kondisi gawat darurat, sehingga ia berharap seluruh pihak bisa bersama-sama melakukan pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
"Sehingga saya mohon untuk bisa menjadi bagian dalam rangka bagaimana narkotika ini menjadi bagian dari musuh bersama dan harus dilakukan pencegahan yang lebih tersusun secara terstruktur, masif, terukur, dan berhasil," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Kabupaten Garut, AKBP Deni Yusdanial, menuturkan pelaksanaan workshop penguatan kapasitas penegak hukum ini digelar dalam rangka mewujudkan kota tanggap ancaman narkoba, khususnya pada sektor kewilayahan.
"Nah hari ini syarat untuk bagaimana indeks kota tanggap ancaman narkoba Kabupaten Garut itu salah satunya adalah aparat penegak hukum yang harus bersih narkoba, hari ini aparat penegak hukum dikumpulkan termasuk dari kepolisian, dari kejaksaan, dari aparat penegak hukum lainnya di kewilayahan, bagaimana mereka juga mewujudkan lingkungan bersih narkoba sesuai dengan juga tupoksinya," tutur Kepala BNNK Garut.
Ia memaparkan sesuai dengan pesan Bupati Garut, aparat penegak hukum ini bisa menjadi tauladan dengan tidak menggunakan narkoba dan diharapkan bisa menjadi motor penggerak menciptakan lingkungan yang bersinar atau bersih narkoba.
"Nah tujuannya itu hari ini dengan edukasi dan memberikan tadi penekanan Pak Bupati bagaimana pentingnya menjadi tauladan tidak menggunakan narkoba, juga peduli sebagai motor penggerak untuk dirinya sendiri, keluarganya dan lingkungannya harus bersih narkoba, aparat juga harus bersih narkoba, jadi tidak terkecuali penting selain ke desa, ke masyarakat aparat (juga) harus bersih narkoba," paparnya.
Ia berharap dengan adanya workshop ini angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Garut semakin menurun, dan juga lingkungannya semakin bersih dari narkoba.
"Kalau lingkungan bersih narkoba tentu saja didukung oleh aparat yang bersinar (atau) bersih narkoba juga, dengan upaya maksimal Pak Bupati sangat konsen, Insya Allah ini akan menjadi satu ikhtiar bersama, didukung oleh seluruh stakeholder termasuk aparat penegak hukum hari ini," Pungkasnya.
(Beni)
Post A Comment: