Koran Cirebon (Indramayu). Ratusan masa buruh, petani, dan pemuda yang ikut serta dalam Aksi ujuk rasa Penolakan atas Kenaikan BBM kembali di suarakan, dimulainya aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Organisasi buruh tersebut protes atas kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan Pemerintah Pusat, Kamis (15/9/2022).
Sejumlah peserta aksi menilai bahwa keputusan pemerintah yang telah menetapkan kenaikan harga BBM subsidi, yaitu Pertalite dan Solar, perlu dibarengi dengan berbagai bauran kebijakan.
Sebab menurutnya, kenaikan harga BBM tersebut memang dilematis, bahwa di satu sisi APBN tertekan jika harga BBM tidak dinaikkan, sementara di sisi lain kenaikan harga BBM akan picu inflasi, angka kemiskinan yang lebih tinggi.
Kebijakan tersebut, bukan saja untuk menambah bantuan langsung tunai (BLT) kompensasi BBM dan subsidi upah, pemerintah juga disarankan menaikan upah buruh untuk menyukupi kebutuhan di rumah.
“Kami minta kerjasama pemerintah dengan kami sebagai buruh, nelayan dan petani agar dapat mempertimbangkan ulang kebijakan yang telah dibuat,” ujar Hadi selaku korlap dari Kasbi.
Terlihat lembaga TNI dan Kepolisian di Indramayu menerjunkan sejumlah personel untuk mengamankan jalannya aksi untuk peserta masa aksi yang telah mengepung pintu gerbang gedung DPRD Indramayu.
Adapun tujuan dari demo tersebut bukan saja meminta kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM, adapun hal yang lainnya seperti Cabut Omnibuslaw dan PP turunannya, naikkan Upah UMK di Indramayu 13%, turunkan harga sembako,berikan fasilitas penerangan di Support Center Indramayu dan meminta segera jalankan Reforma Agraria Sejati.
(Aan)
Post A Comment: