Kuwu Astana Efi Syaefullah melalui Mohamad akhrisman kaur perencanaan menjelaskan, banjir yang terjadi di Desa Astana sendiri akibat kiriman dari hulu "kita perkirakan kalau banjir itu mulai Sarabau sampai Babadan kalau air sudah luber ke jalan dipastikan Desa Astana terendam banjir. Kamis (21/04)
Lanjut Akhrisman, misalkan dari jalan Babadan Sarabau itu arusnya agak deras bisa jadi nanti Astana terendam sekitar 30 sampai 60cm sampai kesini itu durasinya 3 jam sampai 6 jam, untuk yang terendam banjir sendiri blok yaitu blok parid Utara, selatan, tengah dan blok sangurara dengan total rumah yang terendam banjir sekitar 600 rumah." Ujarnya
Banjir sendiri datang dari semalam sampai sekarang belum surut dan ini banjir rutin tahunan dan setiap turun hujan di hulu lebay pasti kesini dampaknya akan banjir, salah satunya juga penyebab banjir adanya tembok sandaran sungai yang dari wanakaya akhirnya dampak banjirnya lari ke Astana semua.
Langkah pemerintah desa sendiri insya Allah membangun tembok untuk menahan aliran banjir tersebut supaya "kita dan wanakaya tidak sama-sama supaya tidak terlalu terdampak banjir kiriman, Alhamdulillah tidak ada kerusakan berat atau apapun," ucapnya.
"Saya berharap adanya normalisasi dan bikin sodetan-sodetan baru agar air yang dari hulu itu tidak terlalu tinggi lari ke "kita karena di "kita sendiri ada 3 sungai yaitu sungai parid, pekik dan bondet jadi ada kemungkinan jebolnya tanggul itu di antara sungai tersebut." Pungkasnya.
(Suwandi. Firda Asih)
Post A Comment: