Koran Cirebon ( Indramayu). Sebelumnya tidak hadir dalam Interplasi jilid I pada 11 Februari 2022 lalu,Bupati Indramayu,Nina Agustina akhirnya memenuhi Rapat Paripurna DPRD Indramayu tentang Hak Interpelasi,Kamis 17 Februari 2022
Pada Waktu lalu Nina mengatakan atas alasan tidak bisa hadir pada rapat sebelumnya karena sedang mendampingi ibundanya yang sakit,dirawat dirumah sakit
Rapat tersebut dibuka sejak pukul 13.45 WIB, pada rapat kali ini Bupati menjawab perihal rapat Paripurna DPRD Indramayu soal Usulan hak Interpelasi
diketahui ini pertama kalinya di Indonesia seorang Bupati terkena Interpelasi oleh DPRD-nya selama dua kali, dalam perjalannya diketahui Nina Agustina yang belum genap 1 tahun sebagai Bupati yang dilantik pada tanggal 26 Februari 2021 lalu
Nina pun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para anggota dewan terkait tata kelola pemerintahan maupun kebijakannya terkait penataan dan pengelolaan BUMD. Terkait hubungannya dengan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Nina mengungkapkan, hubungannya dengan wakil bupati diibaratkan seperti pasangan yang berumah tangga. Jika ada masalah, maka solusinya adalah komunikasi yang baik.
"Namanya saya dengan wakil bupati seperti orang rumah tangga. Pastinya ada sesuatu hal yang mungkin sedikit miss komunikasi,’’ tutur Nina.
Nina mengaku telah bertemu secara langsung dengan Lucky Hakim pada Senin (14/2). Dia menilai, komunikasi sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
"Saya tanya kita mau bagaimana? Karena bagaimanapun kita adalah satu paket yang harus diselesaikan sampai akhir, dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai di tengah jalan ada masalah. Kalau ada yang tidak nyaman, cuma satu, harus dikomunikasikan,’’ tegas Nina.
Ditemui usai rapat, Nina menegaskan, semua masalah pasti ada solusinya dan apapun bisa diperbaiki. Eksekutif dan legislatif merupakan mitra yang sejajar sehingga dibutuhkan sinergi di antara keduanya.
Nina menyatakan, kedua pihak bisa saling mengingatkan untuk kepentingan Indramayu yang lebih baik lagi. Selain itu, kedua pihak juga tidak saling mengedepankan ego masing-masing. "Kalau kita bicara kesalahan, memang saya sudah mengakui ada suatu kesalahan yang saya sebagai kepala daerah tidak teliti. Tapi kedepannya, kita mencari solusi, tidak mencari kesalahan kebelakang,’’ cetus Nina.
Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin menegaskan, semangat yang dikedepankan dalam interpelasi itu adalah semangat perbaikan. Pemerintah bersama DPRD saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan. "Barangkali ada kekurangan, sama-sama kedepan diperbaiki,’’ kata Syaefudin.
Syaefudin menyatakan, dengan diperolehnya jawaban dari bupati atas pengajuan interpelasi DPRD, maka Syaefudin menilai ketegangan di antara bupati dan DPRD sudah selesai. "Ini biasa saja, jangan berlebihan,’’ kata dia.( Aan )
Post A Comment: