Koran Cirebon ( Indramayu ),Selasa, 28 September 2021. Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah adalah Bantuan berupa Uang,barang/jasa kepada seseorang,keluarga,kelompok atau masyarakat miskin,tidak mampu dan rentan terhadap resiko sosial.
Hadirnya Elektronik warung gotong royong yang selanjutnya disebut E-Warung adalah agen Bank,Pedagang dan/ pihak lain yang telah bekerja sama dengan pihak Bank penyalur, dan ditentukan sebagai tempat penarikan/pembelian bantuan sosial oleh penerima bantuan sosial yang diberikan pemerintah bersama Bank Penyalur
Salah satunya ada di desa Cidempet Kecamatan Arahan diduga kuat ada oknum yang bermain dibelakangnya, sehingga membuat kericuhan tersebut. Dibuka sebuah toko Agen diduga kuat abal abal tanpa ijin dari pihak desa atau kecamatan setempat, dengan penyalur bank ini terungkap ketika adanya pengaduan dari masyarakat.
Perihal pengambilan bantuan tersebut, karena toko tersebut bukanlah toko yang di tunjuk oleh pemerintah sebagai penyalur bantuan.
Yang diduga kuat dalam prakteknya banyak keganjilan diantaranya,pada saat pengambilan barang termasuk struk yang seharusnya diterima oleh penerima bantuan.Apa tujuan dari pengumpulan struk tersebut dan bagaimana kwalitas barangnya yang patut dipertanyakan.
Ketika di konfirmasi kepada pemilik toko yang diduga kuat abal-abal atau tak resmi dalam kegiatan jual beli,berupa toko ikan hias dan pakan unggas itu mengatakan" alat yang dijadikan sebagai penarik bantuan tersebut didapat dari agen Arahan kidul, sedangkan dari mana barang suplayer itu didapat dan kenapa struk tersebut tidak diberikan. Silahkan tanyakan langsung kepada Saeful sebagai Operator pemeriksa agen,"ujar pemilik toko yang sàat dikomfrimasi Media Online dan Cetak Korqn Cirebon.
Yang jadi Pertanyaanya siapa Saeful Mohon,dimana dia bekerja dan Siapa yang berani menyuruh atau memerintah sehingga dia bisa membuka agen diduga tak resmi itu.
Dikomfrimasi langsung kepada Nasir bagian Perencanaan desa Arahan Kidul menjelaskan," sebenarnya saya tidak punya kapasitas untuk menjawab, tapi saya sedikit tahu yg pertama kenapa alat tersebut ada di cidempet agen arahan kidul hanya dalam kapasitas membantu saja dan itu adalah permintaan dari masyarakat cidempet sendiri karena agen di cidempet tidak menerima KPM baru dan alat itu ada di desa sukadadi kan aneh,yang kedua kalau masalah perijinan ya ijin karena tugas agen ini untuk membantu agen satu dengan yang lain dalam kecamatan Arahan dan warung itu adalah anak dari suplayer daging yang ada di wilayah itu sendiri yang ketiga perihal struk barang kenapa tidak dikasihkan mungkin lupa karena repot dengan barang yang dibawa kalaupun diminta ya pasti dikasih mba sama operatornya dan yang terakhir dari mana barang suplayernya itu adalah kewenangan dari masing - masing agen itu sendiri walaupun pak camat mengatakan barang suplayer tersebut harus dari kecamatan arahan kalau beras mungkin ada bos besar lah kalau telur ayam daging buah dan kacang apa ada petani disini " ujarnya .
Pertanyaanya siapakah yang menjadi oknum lintah darat merauk keuntungan dari kesengsaraan masyarakat miskin tersebut.
Di temui Di Kantor kecamatan Arahan, A Fauzie Rohmdom S,Sos Msi mengutarakan kepada media perihal kejadian di desa cidempet " Saya selaku pimpinan desa ini berusaha agar masyarakat yang mendapatkan bantuan dari pemerintah bisa semaksimal mungkin untuk yg terjadi di sini memang saya dan kasi Sos tidak mengetahui jadwal pembagian bantuan tersebut dan baru mengetahui setelah ada aduan dari masyarakat, memang saya menyuruh jajaran saya untuk masalah siapa pensuplay barang bantuan tersebut harus dari dalam kecamatan arahan dan tidak boleh mengambil barang diluar kecamatan arahan moso wong arahan laka sing sugi bos beras bos ayam(masa orang arahan gak ada yang kaya bos beras bos ayam) dan di kecamatan arahan dengan 8 desa baru ada 4 agen resmi yaitu berada di desa arahan kidul, desa arahan lor,desa cidempet dan desa linggajati saja dan saya sudah merencanakan mau menambah agen lagi karena untuk kecamatan arahan ada 3.466 penerima sehingga menirut saya tidak akan bisa cepat pembagiannya kalau hanya 4 agen saja",ujar camat Arahan. Pertanyaanya siapakah orang yang dijadikan suplayer barang tersebut.
Tidak itu saja menurut pengakuan kuwu cidempet Muhafidin, M.Pd mengatakan" Untuk permasalahan yang terjadi di desa saja sebenarnya bukan rananya saya karna sudah ada pihak lain yang menangani, yang saya tau warga saya yang mendapatkan bantuan itu ada 502 orang tetapi itu tidak semua yang bisa mengambil bantuan karna bantuan tersebut terkadang ada beberapa kendala seperti saldonya masih kosong ada yang di rapel 2/3 bln baru bisa keluar bantuanya tapi yang jelas di desa cidempet ini hanya ada 1 agen resmi yang berijin sedangan yg lain kita tidak tau mungkin saja agen tersebut bisa buka karna banyaknya penambahan penerima,"Ujar Muhafidin kepada media perihal yang terjadi di desanya.
Dapat disimpulkan dengan kejadian tersebut sepatutnya bisa menjadi pelajaran dan tanggung jawab bersama untuk mengawal,mengawasi dan mengontrol laju perkembangan masyarakat baik lingkup desa ataupun kecamatan demi membangun dan mensejahtrakan masyarakat dengan adanya bantuan yang disalurkan pemeritah kepada masyarakat miskin agar terarah dan bukan dijadikan ladang haram bagi oknum yang tak bertanggung jawab.( Aan,Parto )
Post A Comment: