Koran Cirebon ( kab. Cirebon ), kalau menanggapi Aksi Menolak Pembangunan MTC tadi Saya kira bukan Asli warga Tegalgubug, Selasa (8/12/2020).
Coba liat Surat Domisili Tadi Formasi ada Di Desa Bojong Kulon, jadi Saya pikir itu mengatas namakan masyarakat warga Tegalgubug, karena di Belakang Saya ini Asli masyarakat Tegalgubug yang profesinya yang pertama ada Tukang Ojeg, ada Tukang Becak, ada kuli Panggul dan Semuanya ini, menuntut Agar Pembangunan MTC Cirebon, Agar Segera dilaksanakan karena Warga masyarakat Tegalgubug mendukung," kata khaerudin.
Kalau langkah Selanjutnya kami pihak MTC Sendiri Secara perizinan Sudah legal, jadi apa yang mau dipermasalahkan Sedangkan ketika kami melakukan Diskusi Dengan Teman-teman Aksi yang menolak jawabannya gak Rasional Cukup Tolak dan Tolak, MTC Tetap lanjut Karena Secara Reolidi, Secara Hukum MTC sudah Berizin," Ujar Khaerudin
Harapan kedepan MTC akan tetap Di Bangun dan Dampak Secara Ekonomi Dengan MTC Berdiri Otomatis Aktivitas Pasar akan setiap hari, Karena MTC Buka Setiap Hari.
Otomatis Lingkungan Sekitar akan menjadi Tanah Mas, Gang-gang Bisa melakukan Aktivitas Ekonomi Karena Sekarang ini pasar hanya Ramai dihari Jum,at, ketika MTC Berdiri akan Setiap Hari, dan MTC pun Secara Persaingan Bisnis Gak ada kaitannya Dengan Pasar karena MTC Produk yang dijual menengah ke atas, Sedangkan Pasar Tegalgubug menengah ke bawah Sehingga ada Singkar dan ada Sinergitas antara MTC dan Pasar Tegalgubug dan mereka yang melakukan Aksi ini,
Saya yakinkan Secara mereka Bukan Domisili warga Asli Tegalgubug.
Kalau Biang Kemacetan Bukan kami Dan kemacetan ada Analisisnya jadi tidak ada masalah Dengan kemacetan karena Sudah ada Kajiannya dan Bisa mengurangi kemacetan," Tegasnya Khaerudin.( Tim )
Post A Comment: