Guna Menjaga Ketahanan Pangan Demplot Kodim 0611/Garut, Manfaat kan BIOS 44 Untuk Perkembangan Pertanian
Koran Cirebon (Garut) - Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Dr.Deni Iskandar S.T.,M HAN meninjau langsung lokasi Demplot Kodim 0611/Garut, di Wilayah Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut Jawabarat. (26/9/2020) Siang.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Makodim tersebut menyampaikan, Pemanfaatan lahan pertanian oleh kodim 0611/Garut, dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pertanian.
Area lahan yang digunakan pertanian sebagai salah satu contoh demplot penyamaian Tanaman tomat, terong, cabe dan padi. Dengan menggunakan pupuk BIOS 44.
“ Jadi beberapa jenis tanaman kita jadikan pembanding, yang satu misalnya memakai BIOS 44 dan satunya lagi tidak menggunakan BIOS 44, sehingga hasil dari pertanian nantinya bisa dilihat. Misalkan tanaman terong yang menggunakan BIOS 44 dengan tanaman terong yang tidak, begitu juga tanaman cabe, tomat ataupun padi yang menggunakan pupuk BIOS dan yang tidak tentunya nanti bisa dilihat perbandingannya dari pertumbuhan dan hasil panen,” ujar Dandim 0611/Garut
Lanjut disampaikan Dandim 0611/Garut, Letkol CZI Dr.Deni Iskandar S.T.,M HAN. Tanaman yang menggunakan BIOS 44 tentunya akan menjadi lebih baik. Mulai dari Vegetasi dan yang lainnya sehingga nanti bisa dilihat dari hasil panen dan bisa tercatat oleh dinas pertanian dari perkembangan tanaman yang menggunakan BIOS 44 dengan tanaman yang tidak menggunakan BIOS 44.
“ Tanaman yang menggunakan pupuk BIOS hasilnya cukup memuaskan, Berawal dari pertumbuhan yang cepat serta daun yang lebat dan hijau, buahnya lebih bagus.
Bahkan satu pohon contoh satu tanaman tomat yang menggunakan pupuk BIOS,bisa menghasilkan 20 sampai 30 buah sehingga hasil panen lebih banyak,” tuturnya
Sambung Dandim, pada intinya tanaman pertanian yang menggunakan pupuk BIOS 44, sangat membantu dalam proses pertumbuhan.
“ Jadi tentunya bisa dibedakan tanaman yang mengunakan Pupuk BIOS 44 dengan tanaman yang tidak menggunakan BIOS 44. Tanaman yang menggunakan BIOS 44 tentunya sangat membantu dalam proses pertumbuhan baik secara Vegetatif maupun Generatif,” ungkapnya
Pemanfaatan lahan pertanian oleh kodim 0611/Garut yang saat ini tengah dikembangkan dan dibudidayakan tentunya merupakan program Ketahanan Pangan yang dilakukan oleh Kodim 0611/Garut.
Sementara ditempat yang sama, Penyuluh pertanian bidang holtikultura Teten yang didampingi Babinsa Ciiandang, Sertu Herman dari Koramil 1116 Cikajang memaparkan, Demplot BIOS ini dimulai dari persiapan dari mulai pengolahan lahan dengan menggunakan pupuk dasar berupa pupuk kandang, dari hasil fermentasi sebanyak 10 karung per patok.
“ Satu patok itu 400 Meter persegi. Jadi per 400 meter persegi itu kita menggunakan kurang lebih 300 Kg dan itu untuk pupuk kandang atau kompos,” katanya
Selain itu. Sambung ia disamping itu pihaknya juga menggunakan pupuk kimia. Pertama Set A kemudian SP 36 dan NPK Mutiara.
“ Untuk dosisnya itu kita mengurangi dosis yang biasa dipakai oleh petani, baik yang BIOS maupun non BIOS. Set A kita memakai kurang lebih 5 kilogram per patok. Kemudian SP 36 nya kita pakai 10 kg dan NPK Mutiara 5 kg. Tapi kalau biasanya kita memakai 10 kg Set A kemudian 10 Kg SP 15 dan 10 kilo NPK mutiara, uji coba ini kita coba dengan pengurangan dosis,” ungkapnya
Disampaikannya karena pihaknya menggunakan teknologi mulsa, setelah pupuk kandang atau pupuk kimia dipasang. Kemudian kita buat buludan sebelum ditutup mulsa disemprot terlebih dahulu dengan BIOS husus.
“ jadi sebelum tanam, tanahnya itu disemprot dengan BIOS khusus dengan takaran per 100 liter kita pakai 5 liter cairan BIOS dan disemprotkan, kemudian baru ditutup mulsa. Kalau yang non BIOS kita tidak memakai apa-apa lagi,” terangnya.Jadi dari mulai persiapan tanah sampai dengan tanam yang membedakan antara BIOS dan non BIOS itu hanya dipenggunaan BIOS saja,setelah itu kita tidak melakukan semai sendiri akan tetapi kita beli bibit jadi yang varietasnya sama antara terong, cabe kriting dan tomat.
Baik BIOS ataupun non BIOS dengan menggunakan bibit siap tanam,“ Pemakaian BIOS itu kita gunakan setelah proses penanaman diusia kurang lebih 10 hari, kemudian di 40 hari dan kemudian di 80 hari. Jadi kurang lebih 3 kali memakai BIOS dimasa pertumbuhan.
Masa vegetatif dan generatif dan satu kali sebelum tanam,” tuturnya,Jadi dengan BIOS ini hasilnya itu akan lebih maksimal bahkan biaya operasionalpun akan lebih murah.
“ bisa dihitung nanti biayanya operasionalnya akan lebih hemat, kalau nanti dihitung dari persentase yang pada intinya penggunaan BIOS ini sangat luar biasa. Pungkasnya.
(Beni/Firda Asih)
Post A Comment: