
Kegiatan monitoring tersebut dilakukan untuk mengecek kesiapan new normal,di kedua pusat perdagangan tersebut, Rabu Siang (15/07)
Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan rombongan Sekda dan Dandim menyebut, Swalayan yang didatangi dinilai sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dalam memutus mata rantai covid 19.

Kendati demikian, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun harus lebih ekstra lagi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar, mengingat dua swalayan itu berada tak jauh dari Pasar Boyolali kota dan Pasar Sunggingan. Edukasi tersebut diantaranya, dengan memasang spanduk maupun pamflet tentang bahaya virus corona.
“Kondisi ini perlu dikelola terus dengan imbauan humanis dan pembagian masker oleh Forkopimda. termasuk pemberitahuan ‘area wajib masker dan physical distancing’, layak untuk dipasang di pangkalan ojek atau PKL, area pertokoan hingga jalur perlintasan orang,” imbuh Dandim.

“Setelah penyemprotan, di Pasar Ampel para petugas pasar dibantu TNI/Pori juga tetap bersiaga,” kata Dandim.
Sementara itu, Camat Ampel, Dwi Sundarto saat ditemui di lokasi pasar berharap dengan adanya temuan pasien positif di Pasar Ampel, dilanjutkan dengan proses disinfeksi, Pasar Ampel bisa beroperasi seperti semula. Sebanyak 1.335 pedagang bisa beraktivitas kembali.

Dwi menambahkan dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan rapid tes atau tes cepat Covid-19 kepada sejumlah pedagang Pasar Ampel untuk memastikan kondisi pedagang. “Rapid tes itu nanti diutamakan untuk para pedagang di pasar pagi,” pungkasnya.
(Firda Asih.Betran Ernowo)
Post A Comment: