
Saat itu Presiden terlebih dahulu meninjau lantai 1 yang akan dijadikan sebagai ruangan instalasi gawat darurat (IGD),Setelah itu, Presiden meninjau intensive care unit (ICU) yang terletak di lantai 2, kemudian ruang rawat inap pasien di lantai 6.
"Baru saja tadi saya mengecek kesiapan Wisma Atlet ini yang akan kita gunakan untuk persiapan penanganan virus Covid-19,Perlu saya sampaikan bahwa Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24.000 orang yang saat ini yang telah disiapkan adalah,untuk 3.000 pasien dengan wilayah ruang yang telah ditata dengan sebuah manajemen yang baik, baik itu untuk pasien, untuk dokter, untuk paramedis,semuanya ditempatkan dengan manajemen ruang yang berbeda," kata Presiden dalam keterangannya usai peninjauan.
Berdasarkan peninjauannya Presiden mengatakan, bahwa sarana dan prasarana di Wisma Atlet telah siap untuk menangani pasien positif korona.
Meskipun demikian, Presiden berharap rumah sakit darurat korona ini tidak dipergunakan sebagai akibat adanya lonjakan pasien positif korona yang membutuhkan perawatan rumah sakit.

Tetapi saya berharap, rumah sakit darurat korona ini tidak digunakan. Artinya, rumah sakit yang ada, yang telah kita siapkan jauh hari sebelumnya telah bisa melaksanakan penanganan virus korona ini," paparnya.
Pemerintah sendiri menyiapkan empat tower di Wisma Atlet Kemayoran dengan peruntukkan berbeda-beda,Tower 1 berkapasitas 650 unit (1.750 orang) diperuntukkan sebagai Posko Gugus Tugas Covid-19.
Tower 3 berkapasitas 650 unit (1.750 orang) akan digunakan untuk dokter dan tenaga paramedis. Tower 6 dan tower 7 akan dipergunakan sebagai rumah sakit darurat,yang masing-masing berkapasitas 650 unit (1.750 orang) dan 886 unit (2.458 orang).

Meskipun demikian, pemerintah Indonesia telah menyiapkan ratusan ribu APD yang akan segera disebar ke berbagai rumah sakit.
"Kita alhamdulillah pada hari Sabtu kemarin kita telah siap lagi 105.000 APD yang ini pada hari ini akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit yang ada di Tanah Air," ungkapnya.
Menurut Presiden, sebanyak 45.000 unit APD akan didistribusikan di DKI Jakarta, Bogor, dan Provinsi Banten. Kemudian 40.000 unit APD akan didistribusikan untuk Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Bali. Sejumlah 10.000 unit.
APD akan didistribusikan ke seluruh provinsi yang ada di luar Jawa, serta 10.000 unit APD sebagai cadangan.

"Saya sampaikan bahwa Chloroquine ini adalah bukan obat first line tetapi obat second line karena memang obat Covid-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya. Tetapi dari pengalaman beberapa negara, Chloroquine ini sudah digunakan dan banyak pasien Covid-19 yang sembuh dan membaik kondisinya.
Obat ini bukan obat bebas, jadi penggunaannya harus melalui resep dokter," tandasnya.
Untuk diketahui, Chloroquine yang disiapkan pemerintah telah diproduksi di dalam negeri melalui Kimia Farma, Saat ini, pemerintah telah memiliki stok Chloroquine sebanyak tiga juta yang akan diberikan melalui pengawasan dokter.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan Wisma Atlet Kemayoran yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
(Asih Mintarsih)
Post A Comment: