
Anehnya,justru arogansi tersebut dilakukannya di tengah masyarakat kota Medan,yang saat iitu sedang berbelanja di Berastagi Supermarket .
Salah seorang wartawan tersebut adalah Leo Depari disuga telah menjadi korban arogansi dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Polwan tersebut.
Saat itu Korban mengatakan ”Saya pada saat itu sedang berbelanja kebutuhan hidup saya di swalayan Berastagi yang berada di Jalan Gatot Subroto Medan bersama adik saya,” ungkapnya.
“Lalu kami menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran terhadap barang-barang yang sudah ada di dalam troli ,” imbuhhya.
Lanjut Leo , "Saat kami sedang ngantri di salah satu kasir, secara tiba-tiba datang seorang wanita yang belakangan mengaku sebagai bagian dari anggota Polri yang Langsung menanyakan masker dan mengurusi belanjaan kami ,” katanya.
Saat itu kedua Oknum Anggota tersebut Membentak kami dengan bahasa "Mana maskermu,Bapak beli jangan banyak alasan, kain banyak di luar, ya , tolong ya
Kamu kok bisa belanja, sekarang kamu saya Tanya kamu kok bisa belanja ? .tanyanya kepada kami.
Sambung Leo“Saya sudah tidak menghiraukan lagi ucapan mereka karena saya sedang berada di kasir,” katanya.

“Saat itu saya merasa jiwa saya terancam dan saya langsung berteriak memanggil sercurity, untuk membantu mengamankan tindakan arogansi wanita tersebut,” imbuhnya.
Maka saya mengatakan“Mana security gedung, saya ke situ belanja bukan untuk mencari keributan,” pungkas Leo.
Dan “Seorang wanita yang belakangan saya ketahui bertugas di Polsek Percut anehnya langsung menarik dan menumbuk kepala saya, saat itu tanpa saya sadar saya ditumbuk satu kali dikening saya,bahkan dia juga merusak jam tangan saya,” akunya.
Spontan saya bertanya“ Ada apa kok polisi urusi belanjaan kami, kami bukan orang jahat, kami tidak ada melakukan hal yang melanggar hukum di tempat perbelanjaan tersebut, saya rasa ucapan wanita tersebut mengurusi saya kok bisa belanja sangat lah harus di koreksi ulang, kenapa dia mengucapkan kata kata seperti itu kepada saya"
Soal masker, Leo juga mengatakan, “Sudah saya cari Masker kemana mana tapi saya tidak mendapatkannya dan memang untuk sekarang masker menjadi barang langka dan susah di dapat, yang pasti saya bukan orang yang sakit, kenapa saya harus pakai masker, apa orang yang tidak pakai masker ditangkap dianaiaya dan dirusak barangnya oleh Polisi,juga tindakan yang dilakukan oleh kedua oknum tersebut atas Instruksi siapa” tuturnya.
“Kecuali tadi dia kasih saya masker namun tidak saya pakaimungkin wajar lah dia negur saya, dan itu pun bukan arogansi seperti itu dan dilakukan ditengah umum lagi dan sambil berteriak teriak.
Saat itu suasana semakin tak terkendali karana di depan umum dia mengucapkan akan menangkap saya, saat itu saya menanyakan mana surat penangkapannya dan ibu dari mana, namun dia tidak mau menjaskan siapa dia dan bertugas dimana, anehkan,” katanya.
“Dia pun mengaku sebagai anggota polisi, namun dia tidak menunjukan idenditasnya, mana lah kami tau orang itu polisi dan bukan, lagian kami ke situ belanja bukan untuk mengurusi apa pekerjaan orang lain, kami datang ke situ untuk berbelanja, hak kami dong mau beli apa dan belanja apa dan tidak ada hak dia mengurusi kami mau beli apa dan belanja apa,” tegas Leo
Bukankah Polisi yang di agungkan adalah untuk melayani , melindungi dan mengayomi masyarakat. “Saya ini wartawan jadi saya juga masyarakat, saya juga warga Negara Indonesia, saya berhak belanja dimana saja yang saya suka untuk kebutuhan hidup saya. dan bukan menjadi urusan dia atau siapa pun saya belanja di Berastagi supermarket itu,” ungkap Leo.
“Dikaarenakan situasi pada saat itu sudah menjadi kacau,maka spontan saya langsung menghubungi Polsek Medan Baru dan personil langsung datang ke lokasi,selanjutnya kami menuju ke Polsek Medan baru, sebelum ke polsek, dua wanita itu berteriak-teriak di depan umum dan mengatakan, “Jangan Kau Lari, Jangan Kau Lari ” hal tersebut sangat lah membuat kami malu seolah-olah kami melakukan perbuatan yang tidak baik di lokasi tersebut, sehingga mengundang perhatian orang banyak,” imbuhnya.

Hal tersebut juga langsung dilerai oleh Wakapolsek Medan Baru yang berada di lokasi maka suasana pun reda.
Saat dikonfirmasi via handphone terkait kerusakan jam tangan milik wartawan,lalu yang mengaku sebagai Polwan yang bertugas di Polsek Percut Sei Tuan, Oknum Polwan tersebut mengatakan debgan entengnya ”Antarkan jam itu ke Polsek Percut nanti saya perbaiki di sana,” katanya.
Kanit Reskrim Polsek Medan baru saat di konfirmasi menerangkan, Kedua belah pihak sudah diamankan di Polsek Medan Baru. "Tapi masih belum ada yang membuat laporan,” imbuhnya.
(Red)
Post A Comment: