
Seperti yang di jelaskan oleh Arohman dari Kesultanan Kanoman"Memang benar
sejak awal kemerdekaan RI di Kesultanan Kanoman tidak ada lagi prajurit seperti dahulu yang selalu berjaga disetiap sudut, akan Tetapi Magersari merupakan abdi dalem yang tinggal disekitar keraton selalu menjadi benteng hidup tanpa pamrih dan sangat berjasa.
Bahkan ada pula abdi dalem yang berjumlah ribuan orang tersebar di segenap penjuru daerah eks wilayah karesidenan Cirebon,dan setiap akan dilaksanakannya kegiatan di lingkungan Kesultanan Kanoman mereka semua akan datang dan selalu siap bertugas tanpa pamrih.
Mereka semua dari sekian banyaknya dapat menjadi "prajurit" tanpa atribut, meskipun tidak dikenal sebutan panglima atau senopati lagi saat ini tapi selalu semangat dalam menjalankan tugasnya.
Untuk sekarang sudah tidak ada lagi sebutan pasukan atau apa pun saat ini,termasuk memakai nama apa pun selain Magersari atau abdi dalem yang setia selama ratusan tahun ini.
Pendiri Ponpes Buntet yaitu Mbah Muqoyyim masih merupakan kerabat Kesultanan Kanoman bahkan menjadi menantu Sultan Raja Muh. Khaerudin (Sultan Kanoman ke-4),adalah Pendiri Ponpes Benda Kerep yaitu Mbah Soleh merupakan kerabat Kesultanan Kanoman bersama Mbah Buyut Kriyan yang membangun wilayah Benda Kerep yang dihibahkan oleh Sultan Raja Muh Zulkarnaen ( Sultan Kanoman ke-8 ), Belum lagi hubungan kekerabatan Kesultanan Kanoman dengan pendiri ponpes lainnya seperti Balerante, Ciwaringin, Gedongan, dll.
Sekarang untuk acara menjelang Mauludan maka akan banyak para sesepuh dan leluhur yang akan "hadir" saat acara Awit Muni Gong Sekati/Gamelan Sekaten dan Panjang Jimat di Kesultanan Kanoman,karena Tanah Kanoman memang tanah tua yang mempunyai banyak kisah sebelum berdirinya Caruban Nagari (Negara Cirebon) dimasa itu karena Tanah ini yang telah melahirkan banyak pejuang dan ulama khos,"Jelasnya.
(RED.Koran Cirebon)
Post A Comment: