Boyolali (Koran Cirebon) - 22/12/19. Anggota Makodim 0724/Boyolali Baik Militer dan PNS melakukan giat Upacara untuk memperingati Hari Ibu bertempat di Lapangan Upacara Makodim 0724/Boyolali, Sebagai Inspektur Upacara (Irup) Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo, S.I.P, dibawah Komandan Upacara Kapten Inf Muttaqim Danramil 02/Musuk.
Dalam rangkaian
upacara peringatan hari ibu, Peltu (K) Tri Sugianti selaku pembaca sejarah
singkat Hari Ibu,yang intinya Pada Tahun 1936 kongres Perempuan Indonesia III
di Bandung menyatakan" bahwa pada tanggal 22 Desember merupakan hari ibu,
selanjutnya dikukuhkan oleh pemerintah dengan keputusan presiden Nomor 316
Tahun 1969 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari libur tertanggal 16
Desember yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember adalah Hari
Nasional dan Bukan Hari Libur.
Tahun 1946 badan
ini menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) yang sampai saat ini terus
berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman, peristiwa besar yang terjadi pada
tanggal 22 Desember tersebut kemudian di jadikan tonggak sejarah bagi kesatuan
pergerakan perempuan Indonesia.
Dalam amanatnya
Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo, S.I.P.,
mengucapkan selamat hari ibu, dan pada peringatan hari ibu ini diharapkan para
ibu bisa menjadi contoh tauladan bagi keluarganya dan masyarakat, serta menjadi
pribadi yang kuat selalu mendukung kinerja suami dan mendukung kemajuan
perekonomian, serta kesejahteraan Negara.
Ibu adalah lambang syurga yang terlihat di
dunia, seorang ibu memang sangat luas, kehadirannya penuh arti dan ketika kita
sedang terpisah pun maka ibu adalah orang yang paling kita rindukan.,Semasa
kita kecil pun lebih banyak menyebut nama ibu dari pada nama ayah dan Ketika
kita baru bermain terus pulang ke rumah maka ibu lah orang pertama yang kita
tanyakan.tutur Dandim.
Dandim
0724/Boyolali juga mengatakan, “Hari ibu Indonesia lahir dari pergerakan bangsa
Indonesia dalam pergerakan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak
bisa dipisahkan dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Jelas terlihat
keterlibatan perempuan dibuktikan melalui kongres perempuan pertama pada
tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta,Maka untuk mengingatkan para generasi
penerus bangsa”. ujar Dandim
Lanjut Dandim.
"Peringatan hari Ibu juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan
untuk memberi perhatian kepada Ibu,sehingga peringatan hari Ibu diharapkan
membawa pengaruh positif. Dan peningkatan kualitas hidup agar mampu
meningkatkan potensi yang dimilikinya.
Ia menambahkan,
perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami hak dan
kewajiban yang sama dengan laki-laki, prinsip kesetaraan mendasari tentang
pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggung jawab yang seimbang antara
perempuan dengan laki-laki mulai dari lingkup keluarga.jelasnya.
(Betran.Firda)
Post A Comment: